Keindahan Tersembunyi di Pulau Belitung




Pagi itu, langit cerah menyambutku saat aku menjejakkan kaki di Pulau Belitung. Pulau ini terkenal dengan pantainya yang memukau, batu granit raksasa yang menghiasi pesisir, dan air laut yang jernih seperti kaca. Aku datang dengan penuh rasa penasaran, siap menjelajahi setiap sudut keindahan pulau ini.


Perhentian pertama adalah Pantai Tanjung Tinggi. Begitu sampai, aku langsung terpukau dengan keindahannya. Pasir putih yang lembut bertemu dengan air laut biru kehijauan, sementara batu-batu granit raksasa berdiri megah di sekitarnya. Berjalan di antara batu-batu itu seperti berada di dunia yang berbeda. Aku tak bisa menahan diri untuk memotret setiap sudutnya. Rasanya setiap foto terlihat sempurna, seolah tidak membutuhkan filter sama sekali.


Dari Tanjung Tinggi, aku melanjutkan perjalanan ke Pulau Lengkuas. Perjalanan dengan perahu tradisional menyusuri laut biru yang tenang adalah pengalaman yang menenangkan. Sesampainya di sana, aku langsung terpukau oleh mercusuar tua yang berdiri kokoh. Aku menaiki mercusuar itu hingga ke puncak, meski napasku terengah-engah karena tangganya yang curam. Namun, pemandangan dari atas membayar semua usaha. Lautan biru yang luas, pulau-pulau kecil di kejauhan, dan terumbu karang yang terlihat jelas dari ketinggian menciptakan panorama yang tak terlupakan.


Di sore hari, aku singgah di Pantai Tanjung Kelayang, tempat yang terkenal sebagai lokasi foto ikonik film Laskar Pelangi. Pantai ini begitu damai, dengan perahu-perahu nelayan yang berlabuh di dekatnya. Aku duduk di atas pasir, menikmati matahari yang perlahan tenggelam di balik cakrawala, meninggalkan semburat oranye di langit. Momen itu begitu menenangkan, seolah waktu berhenti untuk memberi ruang pada keindahan yang sederhana.


Hari terakhir, aku mengunjungi replika SD Laskar Pelangi di Desa Gantong. Sekolah sederhana ini mengingatkanku pada cerita anak-anak yang penuh perjuangan, yang menjadi inspirasi banyak orang. Di sekitar sekolah, aku juga menemukan Museum Kata Andrea Hirata, yang dipenuhi dengan karya sastra dan mural penuh warna.


Belitung adalah pulau yang memesona dengan caranya sendiri. Keindahan alamnya berpadu dengan kedamaian yang sulit ditemukan di tempat lain. Saat aku meninggalkan pulau ini, aku membawa pulang bukan hanya foto-foto indah, tetapi juga rasa syukur karena sempat menjadi bagian dari cerita kecil di surga tersembunyi ini.


Bagaimana dengan kalian? Apakah ada tempat yang membuat kalian merasa tenang seperti rumah? Aku ingin mendengar ceritamu!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar